Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

KBRI Manila Masih Berjuang Bantu Dua Pelaut Toraja

Minggu, 27 Maret 2022 | Maret 27, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-03-28T03:43:45Z


Reinaldo atau Aldo (tengah), diapit Widya (kiri) dan Rahma (kanan), saat zoom meeting dengan partisipan, Pemred PMTINEWS.com Tommy Tiranda dan Simon Mile. (dok.red)

PMTINEWS.com, Makassar l Dua pelaut Toraja yang diberitakan beberapa hari ini, yakni Simon Mile dan Simon Sali, belum jelas nasib mereka. Pihak KBRI di Manila, Filipina, masih terus berjuang. Tak hanya dua pelaut Toraja, ada empat pelaut Indonesia yang lain. Total WNI yang bekerja di atas kapal berbendera Panama, MV SKY FORTUNE, sebanyak 6 orang. 


Hingga hari ini masalah tersebut belum tuntas penanganannya. Menurut Reinaldo Lolong, Sekretaris Kedua, Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Filipina, pihaknya telah menghubungi agen kapal tersebut di Filipina. "Selamat pagi pak, dari komunikasi dengan agen kapal di Filipina, mereka juga sedang dalam kesulitan keuangan karena menantikan pembayaran jasa2 handling kapal yang belum dibayarkan oleh owner, pemilik kapal yang ada di taiwan/hongkong," ujar Aldo, saat dihubungi, via WhatsApp (WA), Senin (28/3) hari ini. 


Tampak dalam gambar, seorang atase kepolisian Indonesia di KBRI Manila (berdiri di belakang), bersama ke-3 staf Kedubes. (dok.red)

Untuk itu, kata Aldo, pihaknya akan mengirim tim dalam 2-3 hari ke depan untuk bertemu langsung dengan otoritas pelabuhan di Albay/Tabaco terkait langkah jika ternyata agen tidak memiliki kemampuan. 


Soal status kapal apakah dapat diambil langkah, karena dalam wilayah hukum pemerintah Filipina, Aldo mengatakan, pihaknya akan minta otoritas pelabuhan Albay untuk melakukan pengecekan di kapal, sambil menunggu kedatangan tim KBRI. Ini juga untuk memonitor komitmen agen untuk membayarkan jika Owner jadi melunasi kewajiban baru kapal bergerak ke Manila.


Simon Mile, sedang menyampaikan keluh kesahnya dan menceritakan kondisi sebenarnya dan yang terjadi. (dok.red)

Aldo menyinggung ada kejanggalan dalam dokumen kapal. "Sekilas ada perbedaan pak, dokumen kapal dikeluarkan di shanghai/RRT sedangkan kontrak ABK posisi perusahaan di taiwan. Mana yang benar akan kita coba minta bantuan ke KJRI Shanghai/ KJRI Hongkong dan atau KDEI Taipei karena sudah diluar Filipina pak. Docs dikeluarkan di shanghai, perlu waktu u/ dicek dsana pak. Karena nama perusahaannya tidak ada," bebernya. 


Ketua Bidang Luar Negeri, Ir Dewi Sartika Pasande, M.Sc, terus memantau progress penanganan dua pelaut Toraja tersebut. Ia terus berkoordinasi secara nonstop dengan pihak KBRI Manila dan melaporkannya kepada Ketua Umum PP PMTI Mayjen (P) Yulius Selvanus Lumbaa. Diketahui, dua pelaut Toraja tersebut bekerja di kapal Sky Fortune. Keduanya belum menerima gaji selama tiga bulan. Mereka menuntut gajinya dibayar serta dipulangkan ke Indonesia dengan bayaran pihak perusahaan. (rus)

×
Berita Terbaru Update