PMTINEWS.com, Makassar l Pencarian korban, Amata Bittikaka, hingga hari ke-4 hari ini, masih dilakukan. Tim PMTI serta tim lain yang terlibat dalam misi kemanusiaan ini, tetap menemui hambatan. Ini lantaran derasnya arus air dan keruh. Kerja tim sudah melintas masuk ke wilayah Enrekang. Namun belum ada titik terang posisi korban.
"Sudah sampai ke Enrekang ya team basarnas, tapi ada kemungkinan korban nyangkut di kayu/batu di dasar sungai. Mudah2an tidak tertimbun lumpur pasir di dasar sungai. Hari 4 ini saya perkirakan mayat korban sudah naik mengapung," ujar AKBP Marthen Rady, via pesan WhatsApp (WA), ke redaksi media ini, Rabu (23/3) siang ini.
Kasubdit Sosbud Direktorat Intelkam Polda Kalimantan Utara (Kaltara) ini, menceritakan pengalamannya saat masih bertugas di Kaltim. "Dulu ketika saya tugas di pedalaman kaltim, pencarian korban laka sungai yang diduga sangkut di sela2 batu dan tertimbun lumpur pasir kami menggunakan rotan yang durix belum dibersihkan dan itu efektif menghasilkan," ucapnya.
Marthen dulu bertugas di Desa Long Pujungan, daerah pedalaman Kaltim. "Saya bertugas di pedalaman kaltim sekarang kaltara namanya desa long pujungan yang kalo hilir-mudik hanya menggunakan perahu long boat, aliran sungaix kebanyakan giram (jeram) yang rawan terjadi laka sungai, warga disana mencari dan mengangkat barang2 yang tenggelam menggunakan rotan yang berduri, sampai anggota saya dulu ikut perahu yang karam menghilangkan senjata, dengan cara menggunakan rotan berduri senjata tsb bisa ditemukan," tutur pria Toraja asal Sangkaropi Sa'dan ini. (nur-rum/rus)
