Mendengar kabar kedua pelaut tersebut, DSP, demikian sapaan akrab Dewi, langsung mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Ia mengadakan pembicaraan lewat telepon dengan salah satu pelaut. "30 mnt yang lalu saya sudah bicara panjang lebar dengan pak simon terkait masalah yang mereka hadapi sekarang," ujar Dewi.
Lewat Group WA PP PMTI, siang ini, Direktur Utama PMTINEWS.COM ini, melaporkan hasil konfirmasinya kepada kedua pelaut tersebut. "Betul mereka belum digaji selama naik dari Batam 3 bulan yang lalu dan sekarang kapal mereka sandar di Tabaco Filipina," demikian bunyi sebagian laporannya. Mereka, kata Owner PT JAS Mulia ini, ada 6 orang Indonesia.
"Ada 6 orang Indonesia di atas kapal menggantikan orang Vietnam. Dan beritanya orang Vietnam itu turun dari kapal karena juga tidak dibayar oleh management," ungkap Dewi lagi. Padahal di agreement, sambungnya, sebelum mereka naik kapal akan digaji sebesar USD 2200.
Keduanya, masih kata Dewi, sudah melapor ke Kedubes dan ditangani staf bernama Marta.
"Mereka sudah melapor ke KBRI sudah ditangani atas nama ibu Marta dan ibu Marta sudah memanggil Kapten tapi tidak ada dokumen yang mereka bisa serahkan," tuturnya. Pihaknya, kata Dewi, juga sudah melayangkan email ke KBRI Filipina untuk minta difollow-up. "Tadi saya sudah email KBRI Filipina untuk minta difollow-up ulang, karena hari ini hari Sabtu mungkin hari Senin ada jawaban," terang Dewi. (nur/rus)