 |
| Rony Rumengan, Pimpinan Umum PMTINEWS (kiri), dan Jansen Saputra Godjang, Ketua LMP dan Ketua FKPPI Tana Toraja (kanan), di teras Kantor Berita PMTINEWS, Jl Kostan No. 18, Rantepao. (dok.pn) |
PMTINEWS.com, Makassar l 27 Gerobak Souvenir Kemendag RI yang dialokasikan untuk Toraja Utara, resmi diserahkan secara simbolik Ketua Umum Pengurus Pusat PMTI (Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia) Mayjen TNI (P) Yulius Selvanus Lumbaa, Sabtu (23/4) siang, bertepatan dengan HUT PMTI Ke-18.
Pasca penyerahan secara simbolik, dari pantauan media ini, tercatat gerobak yang sudah disalurkan sebanyak 9 unit. Namun dari jumlah ini, belum diketahui nama-nama penerima dari para pengrajin dan pelaku UMKM di Torut. "Saya tidak tahu berapa yang dibawa. Karena mereka yang datang angkat," ujar Nurjaya Lassu, Staf PMTINEWS, Sabtu malam.
Kepada awak media, di Kantor Berita PMTINEWS, Nurjaya alias Aji mengatakan, penyaluran gerobak tersebut dilakukan pihak Perwakilan PMTI setempat. Hingga saat ini, sisa gerobak yang belum disalurkan dan tersimpan di Kantor PMTINEWS 18 unit. "Harus jelas nama-nama penerima," ujar Drs Rony Rumengan yang juga Ketua YAPITO (Yayasan Peduli Tondok Toraya).
Penyaluran gerobak tersebut, kata Rony, harus dilakukan secara transparan. Pihaknya, malah meminta daftar nama penerima untuk mengontrol penyalurannya. Hal ini dilontarkan Rony saat menerima kunjungan Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Kabupaten Tana Toraja, Jansen Saputra Godjang, di Kantor Berita PMTINEWS, malam tadi.
Ormas Laskar Merah Putih, sejauh ini juga getol dalam memantau pelaksanaan program atau proyek pemerintah di lapangan. Kedatangannya ke Kantor PMTINEWS sebagai kunjungan silaturahmi 'teman lama' Pimpinan Umum dan Pimred PMTINEWS. "Sebagai teman lama kami terus silaturahmi dan solid," tutur Jansen.
Namun saat berada di lantai bawah Gedung PMTINEWS, insting aktivis Ketua FKPPI Tana Toraja ini sontak muncul, melihat tumpukan gerobak souvernir yang masih terbungkus kartun. Ia pun menanyakan status barang serta peruntukannya. "Ini kan barang negara. Dibiayai negara dari APBN lewat Kemendag, jadi harus dikontrol pak," tegasnya sambil berharap YAPITO mengawal. (rus)
