Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dari Belanda, Pria Ini Bantu Kampung Halamannya, Tandung Nanggala

Jumat, 22 April 2022 | April 22, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-04-23T01:19:24Z

Malik Toding, bersama istri di Den Haag, Belanda.


PMTI
NEWS.com, Makassar l Malik Toding, salah satu dari warga Toraja perantau 'diaspora', patut jadi teladan dan panutan bagi warga Toraja perantau lainnya. Pasalnya, dari rekam jejak selama ia dan keluarganya berdiam di Belanda, Malik telah berkontribusi. Dan ini dimulai dari kampung halamannya sendiri, yakni Lembang Tandung Nanggala, Kecamatan Nanggala, Kabupaten Toraja Utara.


Bersama Duta Besar RI untuk Belanda, dan Mantan Gubernur Sulsel, Prof DR Ir Nurdin Abdullah.

Salah satu bentuk kontribusi atau bantuannya adalah menunjang  proses belajar mengajar utamanya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Seperti dilakukan di SD Negeri 8 Nanggala di Tandung Nanggala, Torut. Ia menyumbang 400 sak semen. "400 sak semen pribadi, kemudian melalui alumni ditambah 70 sak," ujar Malik Toding, via handphone, dari Belanda, baru-baru ini. 


Bersama mantan Presiden AS, Obama

Bantuan semen tersebut untuk membenahi halaman yang juga lapangan sekolah SDN 8 Nanggala serta lainnya. "Lapangan sekolah sudah dicor permanen, luasnya kalau tidak salah 1000 m2. Ya..perbaikan sekolah dan pengecatan," tutur Toding ini. Lapangan tersebut menjadi sarana sport center untuk olahraga voli, sepak takraw, bulutangkis dan tenis meja serta lainnya.


Total bantuan atas sekolah ini ditaksir 100 juta lebih. Termasuk Komputer, Drum Marching Band dan alat Musik Bambu serta yang lain. "Kalau ada berkat jangan kita tahan untuk bantu sekolah," ungkap Owner 'Redjeki Indonesisch Restaurant' di Belanda ini. Dari bincang-bincang via telepon, aksi sosial Toding ini ternyata tak hanya di kampung tapi juga keluar. 


Pimpinan Umum PMTINEWS, Drs Rony Rumengan (kiri), Kepsek SDN 8 Nanggala Markus Kambu Padali, S.Pd (tengah), dan Tokoh Masyarakat Toraja Abidin Hutasoit (kanan). (dok.rume')

Ayah tiga anak dari istri berdarah Batak Medan ini, bahkan sedang merencanakan membuat kursus atau pelatihan bahasa Inggris ala Kampung Inggris di Kediri. "Akan dilaksanakan di SDN 8 Nanggala. Dalam tahun 2022 ini juga, ya paling cepat Juli atau Agustus. Kalau ada kendala mungkin akhir tahun ini," jelas pria yang sudah berdiam di Belanda selama 20 tahun. 


Drum Band dan Musik Bambu. (dok.rume')

Obsesinya membuat Kampung Inggris ini, kata Toding, beranjak dari pengalamanya. "Kita kalah dalam soal bahasa Inggris. Anak-anak yang naik di kapal atau interview selalu jatuh di bahasa Inggris. Untuk rencana ini saya sudah bicara dengan pihak sekolah dan pemerintah setempat. Kita akan lakukan perubahan yang tidak mengganggu kurikulum," terangnya.


Di Belanda, Toding ternyata 'gaul' dan punya relasi luas. Ini yang membuatnya dikenal banyak pihak. Termasuk dengan Kedubes RI lewat Dubesnya, H.E. Mayerfas. Bahkan perkenalannya dengan mantan Presiden AS, Obama. Tak heran, ia ditunjuk jadi Ketua IKT di Den Haag, Belanda. Sebagai Ketua IKT, Toding aktif di organisasi PMTI (Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia). 


Alat Musik Bambu. (dok.rume')

Itu sebabnya, pada event PMTI yang digelar 18-23 April 2022 di Toraja, dari Den Haag Belanda, Toding memberi sokongan penuh kepada SDN 8 Nanggala untuk tampil. Hanya saja, ia kecewa dan komplain terhadap panitia pelaksana yang dikomandani Merda Mangajun. Ini terkait penamaan sekolah yang tercantum pada spanduk nama kontingen. Tertulis, "KONTINGEN DRUM BAND SD NANGGALA".


Atas hal ini, Toding langsung melayangkan protes. "Dalam susunan acara tidak dicantumkan. Kan banyak SD di Nanggala, harusnya ditulis SDN 8 Nanggala. Anak-anak sekolah ini harus dikasih kesempatan. Padahal sudah dikomunikasikan baik. Kami bayar pelatih untuk persiapan," bebernya. Namun pihak panitia sendiri dikabarkan telah meminta maaf atas kesalahan ini.


Seragam Marching Band (kiri) dan Komputer (kanan)

Kepala SDN 8 Nanggala, Markus Kambu Padali, S.Pd, saat ditemui di ruang kerjanya di Tandung Nanggala, Kamis (21/4) pagi, membenarkan semua bantuan yang diberikan putra Nanggala tersebut. "Betul pak, bantuannya selama ini dari Pak Toding di Belanda. Beliau alumni dan telah banyak memberi perhatian terhadap sekolah ini. Sampai sekarang pak. Kami sangat berterima kasih," ungkap Markus. (rume'/rony)

×
Berita Terbaru Update