Kolonel Inf. Yusuf Sampetoding, saat menjabat Kasrem 142/Tatag. (dok.ist) |
PMTINEWS.com, Jakarta l Meskipun sudah lewat, upaya pembebasan sandera di Kampung Kimbeli dan Kampung Banti, Timika, pada 2017, masih menjadi kenangan. Ada sosok di balik misi pembebasan itu punya peran penting. Perannya itu belum banyak ditahu publik. Dia adalah Kolonel Inf. Yusuf Sampetoding, S.IP. Saat peristiwa itu, Yusuf Sampetoding menjabat Asisten Operasi Pangdam VII/Cenderawasih.
Kasrem 142/Tatag, Kolonel Inf. Yusuf Sampetoding, S.IP, saat menerima laporan korps kenaikan pangkat Bintara dan Tamtama personel Korem 142/Tatag. (dok ist.) |
Tugasnya, merencanakan operasi pembebasan tersebut. Kemudian ditindaklanjuti di lapangan 13 personel Kopassus dan 20 personel Batalyon 751/Rider, dengan tugas khusus merebut Kampung Kimbeli dari KKB. Selain itu, Peleton Intai Tempur Kostrad bersama Batalyon Infanteri 754/Eme Neme Kangasi dengan personel masing-masing 10 orang. Tugasnya adalah merebut Kampung Banti.
Tampak Kasrem 142/Tatag, Kolonel Inf. Yusuf Sampetoding (kedua dari kiri) dan istri (kedua dari kanan). (dok.ist) |
Namun sebelum itu diawali sebuah operasi senyap oleh 13 personel Kopassus dan 10 personel Tim Intai Kostrad. Mereka mengendap dan memantau pergerakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang membaur dengan warga sipil. Upaya pembebasan 344 warga sipil terisolasi itu penuh risiko lantaran KKB terus menghujani aparat dan warga dengan tembakan dari jarak jauh.
Rencana menyerbu KKB yang berada di Banti dan Kimbeli pada 16 Nopember 2017 urung dilakukan mengingat saat itu kelompok separatis sudah membaur dengan masyarakat. Hari berikut, 17 Nopember, warga berhasil dievakuasi Satuan Tugas Terpadu Penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata dan tiba di Timika, Papua.
Kolonel Inf. Yusuf Sampetoding, saat menjabat Dandim 1702/Jayawijaya. (dok.ist) |
Kini, Kolonel Inf. Yusuf Sampetoding menjabat Kadep (Ketua Departemen) Juang dan Doktrin SESKOAD. Jabatan ini diemban Yusuf Sampetoding sejak 15 Nopember 2021 sampai sekarang. Sebelum itu, ayah dua anak ini menjabat Kasrem 142/Tatag Dam XIV/HSN. Ia juga pernah menjabat Dandim 1702/JWY Rem 172/PWY Dam XVII/Cen, sebelum Asops Pangdam VII/Cen.
Alumni Akmil 1995 ini, banyak mendapat penugasan dalam negeri, antara lain, Ops Timor Timur 1998, Pamtas RI-PNG 2007 dan 2017, Pam Rahwan Papua 2009, dan Ops Pinang Sirih 2 tahun 2020. Tahun 1999, ia dapat penugasan ke Australia dalam rangka Kartika Exchange. Pangkat Kolonel yang disandang sudah sejak 1 April 2016.
Kepada Drs Rony Rumengan, Pimpinan Umum PMTINEWS, via WA, Senin (16/5), pria terlahir 1 Juni 1974 di Sorowako ini, menyampaikan rasa syukurnya atas misi pembebasan sandera yang lalu. "Saya sebagai Asisten Operasi Pangdam yang merencanakan operasi pembebasan tersebut. Anggota yang kerja keras di lapangan mendapat penghargaan naik pangkat luar biasa," ujar suami dari Andria Giati Arie ini, bersyukur. (*)