 |
| Kombes Pol Widoni Fedri, Dirkrimsus Polda Sulsel |
PMTINEWS.com, Makassar l Permasalahan mengenai tambang golongan C komoditas batuan jenis batu gunung dan pasir di Tana Toraja (Tator), khususnya di Sungai Tapparan Rantetayo dan Kurra, masih terus menjadi sorotan publik di Toraja. Sejumlah media online gencar memberitakan hal ini lantaran ramai diperbincangkan.
Markas Cabang Laskar Merah Putih yang dikomandani Jansen Saputra Godjang, dibantu Yayasan Peduli Tondok Toraya (YAPITO) dan Toraja Transparansi (TOTRANS), paling getol memantau dan menyorot masalah tambang galian tanpa IUP ini. Hampir tiap hari pemberitaan mengenai ini memenuhi konten pemberitaan media.
Dan alhasil memantik berbagai komentar yang didominasi pihak kontra. Mereka umumnya meminta agar aturan ditegakkan tanpa pandang bulu. Tak kurang, Kadis Lingkungan Hidup Tana Toraja, Adelheid Sosang, turut memberi respon setelah dimintai tanggapannya. Bahkan pihak Dinas ESDM Sulsel serta Ditjen Minerba KemenESDM ikut dimintai tanggapan.
Juga Kapolres Tana Toraja, AKBP Juara Silalahi, memberi tanggapan, seperti diberitakan media lain yang berkantor di Jakarta dan Bandung. Teranyar, tanggapan dari Direktur Krimsus Polda Sulsel, Kombes Pol Widoni Fedri. Dihubungi lewat WA, Senin (9/5) sore, Widoni mengatakan, pihaknya akan segera tindaklanjuti. "Insya Allah segera di tindak lanjuti," ujarnya singkat. (rume/rus)
