Small meeting mendiskusikan ide pembentukan PMTI Sulsel di RM Fajar Seafood, Jl Pengayoman, Makassar. (dok.pn) |
PMTINEWS.com, Makassar l Wacana pembentukan PMTI Sulsel kini ramai diperbincangkan. Ada yang mengatakan, untuk wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, PMTI sudah waktunya harus ada. "Masa di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah sudah ada, di Sulsel belum. Justru di Sulsel ini harusnya lebih dulu ada. Kenapa? PMTI ini kan ormas orang Toraja. Baik yang ada di Toraja maupun perantauan atau biasa disebut Diaspora," ujar Drs Rony Rumengan, Ketua YAPITO (Yayasan Peduli Tondok Toraya).
Toraja, kata Rony, adalah salah satu suku disamping suku Bugis dan Makassar di Sulsel. "Nah PMTI adalah wadahnya sebagai ormas yang sudah disahkan Kemenkumham. Karena Toraja basis leluhurnya adanya di Sulsel, bukan di Sultra dan di Sulteng, maka PMTI Sulsel harus menjadi barometer dan jantungnya," terang Rony saat ditemui di sela pertemuan dan diskusi lepas di Kios La Galigo, Jl. Pengayoman, Makassar, Sabtu (11/6) kemarin.
Pria yang berdiam di Jagakarsa Jakarta Selatan ini, berada di Makassar sudah beberapa hari. Ia terbang dari Jakarta, setelah mendengar wacana pembentukan PMTI Sulsel merebak. Terkait figur yang akan memimpin PMTI Sulsel, Rony berpesan, harus punya kompetensi, track record baik, dan mapan. "Bagaimana mungkin bisa memimpin kalau SDMnya tidak kapabel dan tidak mapan," terang Rony.
Juga punya rekam jejak yang baik serta diterima hampir semua kalangan. Hal sama dilontarkan Penasehat PP PMTI, Annar Salahuddin Sampetoding. Ketua Umum DEIT (Dewan Ekonomi Indonesia Timur) ini malah mendesak pembentukan PMTI Sulsel segera dilakukan. "Bentuk saja, tidak perlu perhatikan Kombongan. Bikin formatur. Nanti juga saya bicarakan dengan Pak Ketum," tegas Annar, lewat handphone, pagi ini. (topan/rus)