, Jan |
| Dari kiri-kanan: Drs Tommy Tiranda, Jansen Saputra Godjang, dan Drs Rony Rumengan. (dok.pn) |
PMTINEWS.com, Makassar l Guna menunjang pengurusan izin tambang galian golongan C bagi para penambang di Tana Toraja dan Toraja Utara, tiga Aktivis Ormas dan LSM Toraja, yakni Jansen Saputra Godjang (Laskar Merah Putih dan FKPPI), Drs Rony Rumengan (Ketua Yayasan Peduli Tondok Toraya/YAPITO), dan Drs Tommy Tiranda (Perkumpulan Pengawas Independen Indonesia dan Toraja Transparansi), mengadakan konsultasi ke kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Selatan di Jl AP Pettarani, Makassar, Kamis (16/6).
Mereka diterima Ridwan Thalib, Kabid Minerba, dan Idham Khalik, Kepala Cabang Dinas ESDM Wilayah Pare-Pare. Tujuan konsultasi ini untuk mendapatkan gambaran seputar syarat dan prosedur yang ditempuh dalam pengurusan izin tambang seperti IUP atau IPR. Dari sini kemudian disosialisasikan kepada para penambang yang ada. "Ini untuk membangkitkan kesadaran para penambang untuk tetap mematuhi aturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pertambangan. Juga membantu para penambang setidaknya untuk tugas pendampingan agar mereka tidak salah dalam mengurus izin," jelas Jansen Saputra Godjang, saat ditemui di sela kedatangannya ke Kantor Dinas ESDM Sulsel.
Senada dilontarkan Ketua YAPITO, Rony Rumengan. "Sebelum sampai ke urusan izin tambang, yang paling utama adalah izin lingkungan dalam bentuk dokumen AMDAL atau UKL UPL. Dalam proses izin lingkungan ini ada tahap sosialisasi kepada masyarakat apakah masyarakat dapat menerima keberadaan usaha tambang di dalam wilayahnya itu atau tidak," terang Rony. Jurnalis senior ini mengapresiasi langkah Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung yang mempertimbangkan perlunya diskresi kepada para penambang. "Itu ada surat Bupati Theofilus kepada Gubernur Sulsel dan sekarang sudah sampai di Dinas ESDM," tutur Rony. Dengan surat ini, pihak Dinas ESDM akan turun meninjau lapangan. (toni/rus)
