Acara Zoom Meeting RS Siloam & UPH |
PMTINEWS.com, Jakarta l Rumah Sakit Siloam dan Universitas Pelita Harapan (UPH), ke depan akan membantu Pemda di dua kabupaten, Tana Toraja dan Toraja Utara, dalam meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia (SDM) di bidang kesehatan atau tenaga kerja (nakes). Kedua lembaga milik James Riady ini bahkan akan menggelontorkan beasiswa bekerjasama dengan BPS (Badan Pekerja Sinode) Gereja Toraja dan kedua Pemda tersebut.
Hal ini terungkap dalam acara Zoom Meeting berjuluk 'Brain Education TBS For All' yang dipandu dr. Hendrik Sulo, M.Kes, Sp.Rad, Minggu (30/10). Pihak RS Siloam mengajak masyarakat Toraja membuat gerakan moral guna mendorong pembangunan di dua kabupaten khususnya pada sektor SDM bidang kesehatan. Prof. Dr. dr. Eka Julianta Wahjoepramono, SP.BS, Ph.D, Dekan Fakultas Kedokteran UPH (FKUPH), menyampaikan hal ini dalam acara zoom meeting tersebut.
Hadir sebagai peserta zoom meeting, Ketua BPS Gereja Toraja, Pdt. DR. Alfred Anggui, Kadis Kesehatan Tana Toraja dr. Rudy Andilolo, Kadis Kesehatan Toraja Utara Elisabeth, S.Kes, M.Kes, Direktur RS Pongtiku drg. Margaretha, Direktur RS Elim, dr. Hendrik Kala' Timang, Kepala Prodi FKUPH Dr. dr. Rusli Mulyadi, Sp.Rad, dr. Koesbandono, Wartawan Majalah Gaharu, Yusuf, Wartawan PMTINews, Rustan Serawak, Cevind Julianto, Randi Eben Haezer Timang, Adrian Benedict, Yesaya Yunus, dan Thobias A.
Pertemuan membahas beberapa hal. Antara lain, merintis operasi bedah syaraf di Toraja, ceramah umum tentang kehebatan otak yang menentukan kemajuan bangsa di UKI Toraja, pengenalan program beasiswa, penataran nakes di Toraja, ceramah umum tentang kehebatan otak dan bahaya yang mengancamnya, serta motivasi siswa-siswi SMU Toraja.
Prof. Dr. dr. Eka Julianta Wahjoepramono, Sp.BS |
Dari pertemuan, diketahui jika Prof. Eka dan rombongan rencana ke Toraja 13-15 Januari 2023. Pihaknya, kata Prof, rindu membuat sebuah gerakan moral di bidang kesehatan. "Membuat suatu gerakan moral bidang kesehatan khususnya yang berurusan dengan Neuro. Neuro itu bedah saraf, pita saraf, neuro radiologi dan sebagainya. Kami sudah melakukan kunjungan ke daerah-daerah khususnya ke Papua 4-5 kali ke sana, kali ini kita ingin ke Toraja, ada beberapa misi," tutur Neurolog Prof. Eka.
Guru Besar Ilmu Saraf ini dikenal sebagai dokter pertama pemecah rekor Muri dan satu-satunya dokter di Indonesia yang berhasil membedah batang otak pasien. "Jadi maksud saya saat ini terbaik kalau di Toraja ingin segera punya kesempatan bagus untuk mendapatkan Fakultas Kedokteran, tentu harus ada orang di belakangnya seperti Pak Jonathan Parapak," ujar Spesialis Bedah Saraf tersebut.
FKUPH sendiri, selain mendidik dokter muda di FKUPH, juga melakukan penelitian. Diantaranya, riset tentang perkembangan penyakit Alzheimer dan cara penanggulangannya. Juga mengedukasi masyarakat dengan bakti sosial serta menatar para nakes untuk kamar operasi, ICU, Emergency, dan Opini. "Saya bersyukur sekali banyak teman-teman dari Toraja mendukung acara ini karena kalau tidak didukung, nggak bisa, Siloam harus jadi berkat untuk Rumah Sakit yang lain," jelasnya.
Prof. Eka juga menyampaikan, FKUPH telah mendirikan FK Radiologi dengan bantuan dr. Hendrik Sulo. Ini merupakan universitas swasta pertama yang mendirikan Radiologi. "Saya mengumpulkan dana dari perusahaan besar untuk mahasiswa dari Papua 12 orang, Mentawai, NTT, Kalteng, Kaltim, dan Kalbar yang diberikan beasiswa," sebut Prof. Eka.
Orang daerah yang ingin masuk ke FKUPH, tambah Prof., akan dites. Dan jika lolos diterima, semuanya diasramakan dan diberi uang makan serta uang kuliah. "Khusus putra-putri Toraja terbaik yang ingin jadi dokter akan dibayarin tapi syaratnya harus pulang mengabdi kembali ke Toraja, kalau anaknya baik kita akan studi lanjut ambil spesialis," terangnya.
Paparan Prof. Eka ini mendapat respon positif dari Ketua BPS Gereja Toraja Pdt. Dr. Alfred Anggui, S.Th, M.Th. Pihaknya, kata Dr. Alfred, bertemu dengan James Riady dan Stevani Riady, beberapa minggu lalu. Lumayan banyak kegiatan yang ditawarkan. Tim UPH sendiri dijadwalkan berada di Toraja dari 8-12 November 2022. Tim akan menyampaikan peluang mendapat beasiswa penuh secara terbatas. "Pak James Riady menawarkan lumayan banyak kegiatannya, program supporting yang kami coba elaborasi satu persatu, termasuk bantuan peluang-peluang yang bisa dikerjakan," tutur Pdt. Alfred.
Termasuk peluang membuka Fakultas Kedokteran. "UKI Toraja di sini punya mahasiswa lebih dari sepuluh ribu mahasiswa, kampus tersebut punya Gereja Toraja, tidak ada hubungan dengan UKI Cawang. RS Elim itu dan UKI Toraja dua-duanya milik Gereja Toraja," terang Alfred.
Hal sama dilontarkan Kepala Dinas Kesehatan Toraja Utara, Elisabeth, S.Kes, M.Kes. Atas rencana program tersebut, kata dia, pihaknya memberi apresiasi dan berterima kasih. Ini tentu tidak lepas dari peran dan kontribusi dr. Hendrik Sulo dalam memfasilitasi. " Kita tahu di Toraja belum ada dokter spesialis bedah saraf, kami pastinya mendukung, menyangkut dengan yang menjadi tugas kami apa, mohon kami dikasih petunjuk saja, untuk teknis nanti apa yang menjadi peran kami," ungkap Elisabeth.
Merespon, Prof.Eka langsung mengajak Pemda dan Pdt. Alfred untuk lebih proaktif mewujudkan peluang yang ada. "Kalau ketemu Pak James Riady, minta dibuka Hipermart, buka Hotel Aryaduta dan lainnya, sorry saya cerita sedikit, dulu Manado, gubernurnya rajin-rajin ketemu Pak James, dibukalah Mall, ada RS Siloam sehingga ada ribuan orang Manado bekerja, sama di Kupang juga begitu, nah tergantung approach dari Pemdanya dan approach dari masyarakatnya," bebernya. (rus)