Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Gegara Pemberitaan Caleg, Samuel Parantean Sorot Rustan Serawak

Jumat, 27 Januari 2023 | Januari 27, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-01-28T00:47:04Z

Berita yang dinilai mengadu-domba. (dok.pmtinews)

PMTINEWS.com, Jakarta l Pemberitaan di media, apalagi di media cyber, memang tidak selalu bisa memenuhi selera pembaca. Dan memang media untuk publik, bukan untuk kalangan tertentu atau golongan tertentu, apalagi untuk perorangan. Kecuali ada kerjasama peliputan yang dibangun untuk tujuan tertentu demi produktivitas dalam membesarkan media seperti dalam pemberitaan tentang politik terkait Pemilihan Calon Legislatif (Caleg) dan Calon Kepala Daerah (Cakada), entah itu Pilgub atau Pilbup, serta lainnya. 


Karena media untuk publik, maka wajar jika ada pihak yang merasa tidak diuntungkan atau tidak terpenuhi seleranya, yang kemudian terusik dengan memberi berbagai komentar, bahkan menyoroti wartawan penulis berita tersebut. Seperti dialami jurnalis senior yang juga Wakil Pemimpin Redaksi PMTINEWS, Rustan Serawak. Gara-gara berita politik tentang Bakal Caleg DPR RI Partai Demokrat, Irjen Pol (P) Drs Frederik Kalalembang dan Dewi Sartika Pasande, dibuat dan dimuat, Rustan Serawak lalu disorot Samuel Parantean di salah satu WA Group Sangtorayan. 


Hal ini disampaikan Rustan kepada redaksi media ini, baru-baru ini. "Akhirnya sy telepon ke Pak Sam, apa maksudnya, dia sampaikan bahwa sy ngadu domba pak FK dan Ibu Dewi, sy bilang tunjukin mana sy adu domba," ungkap Rustan Serawak, via WhatsApp (WA), Jumat (27/1). Setelah ditelusuri konten berita tersebut tidak ada muatan yang bersifat adu domba, malah kedua Bacaleg DPR RI tersebut masing-masing memberi penuturan dapat saling menerima dan saling menguatkan. 


Menanggapi hal ini, Pimpinan Redaksi PMTINEWS, Drs. Tommy Tiranda, meminta semua pihak untuk tidak langsung menvonis sebuah berita itu provokatif atau 'mengadu domba' tanpa mendalami alur kalimat dan logika yang terkandung di dalamnya. "Apalagi sebuah berita politik itu variabel dan lugas atau fleksibel. Tapi itu hak setiap orang menilai, tentu dengan argumentasi yang ada jadi debatable. Beda dengan berita kontrol, ada rambu-rambu jurnalistik yang harus dipenuhi bahkan wajib hukumnya seperti melakukan konfirmasi untuk check and balance. Berita yang dibuat Pak Rustan saya lihat memuat dua sumber dari dua bakal calon, bahkan mereka saling menguatkan," jelas Tommy memberi tanggapan. (red)

×
Berita Terbaru Update