PMTINEWS.com, Jakarta l Konstelasi politik menjelang Pemilu 2024, kini kian intens. Sejumlah figur yang hendak maju Caleg (Caleg Legislatif) mendatang, mulai berseliweran. Beberapa nama muncul, sebut saja Irjen Pol (P) Drs Frederik Kalalembang atau yang akrab disebut FK. Mantan Deputi Kebijakan dan Strategi Bakamla RI ini, bakal maju ke Senayan atau menjadi Caleg DPR RI yang akan datang.
Jika tak ada aral melintang, ia akan maju lewat pintu Partai Demokrat dari Dapil 3 Sulsel. Ini sama dengan langkah Dewi Sartika Pasande (DSP), mantan kader Partai Nasdem yang juga Ketua Bidang Luar Negeri Pengurus Pusat PMTI (Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia). Apapun alasannya, rivalitas kedua figur Toraja ini, FK dan DSP, bakal seru. Apalagi dalam politik tidak ada kawan dan lawan abadi yang ada hanya kepentingan abadi
Namun, kata FK yang juga Ketua Umum IKATNUS (Ikatan Keluarga Toraja Nusantara) ini, ia dan DSP tidak akan saling menjegal. "Malah justru harus berjalan bersama untuk meraih suara terbanyak dan target kami berdua bisa keluar 2 Kursi dari partai Demokrat Dapil 3 Sulsel. Suara Dewi Pasande adalah suara saya dan sebaliknya sehingga tidak ada yang harus dikhawatirkan," demikian bunyi pesan WA FK ke redaksi media ini, Sabtu (7/1).
FK berharap dukungan doa agar ia bisa maju. "Doakan saya bisa maju mewakili teman2 di DPR RI dan saya akan berjuang untuk Masyarakat Toraja baik dalam bidang pembangunan dan membantu masyarakat Toraja yang membutuhkan bantuan Hukum tentu semua ini harus melalui mitra kerja yg ada di DPR RI yaitu kementerian lembaga dan ini dibutuhkan orang yang punya komitmen dan pengalaman serta Networking sehingga di Senayan tidak hanya Datang, Duduk, Diam yang selama ini menjadi trademark bagi sebagian anggota Dewan," beber FK penuh antusias.
Sosok Toraja ini memang dikenal sangat peduli terhadap kepentingan Sangtorayan (komunitas Toraja) selama ini. Ia mudah bergaul dan pandai beradaptasi serta lugas dalam menyikapi setiap permasalahan yang timbul baik di lingkungan Sangtorayan maupun di masyarakat umum. "Saya kira beliau memang pantas mewakili kita Sangtorayan di Senayan. Dengan bekal pengalaman yang ada, sebagai Jenderal Polisi Purnawirawan, kemudian kepedulian beliau dalam setiap momen sangtorayan saya kira jelas dan tidak diragukan lagi," tutur Drs Rony Rumengan, Pimpinan Umum PMTINEWS yang juga Ketua YAPITO (Yayasan Peduli Tondok Toraya).
Sikap sama ditunjukkan DSP. Lewat pemberitaan sebuah media online di Toraja, DSP tampak permisif dan bersahabat. ”Tidak itu hadang menghadang, FK itu kakak saya, komunikasi kami baik saja, PMTI atau IKatNus itu ormas yang jadi tempat silaturahmi, kita berdua saja prosesnya berjalan baik baik saja, semua ini baru sebatas rencana, rivalitas itu tidak ada, yang ada adalah sinergi untuk perjuangan bersama,” ungkap Dewi.
Hanya saja, kedua figur Toraja ini, memang harus mempersiapkan diri secara matang. Pasalnya, mereka akan menghadapi pesaing berat yang tidak mudah dikalahkan. Seperti incumbent saat ini, Muhammad Dhevy Bijak, putra Wakil Bupati Luwu Syukur Bijak. "Ini memang tantangan berat yang mereka harus hadapi. Makanya persiapannya harus matang terutama tim yang mereka bentuk. Ada pengalaman waktu Almarhum Pak Sorring. Dulu siapa yang sangka kalau beliau kalah sampai akhirnya bermuara ke mahkamah partai dan diputuskan masing-masing setengah periode. Tapi ini pun masih dimainkan sehingga tidak pernah terjadi PAW sampai beliau meninggal. Jadi belajar dari pengalaman ini matangkan tim di Luwu dulu. Timnya harus teliti dan keras untuk menghindari kecurangan dalam penghitungan suara," jelas Rony. (rus)
