Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pendeta Berpolitik Dimata Mantan Ketua Golkar Tana Toraja, Jonathan WS

Senin, 13 Maret 2023 | Maret 13, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-03-14T05:01:17Z

Jonathan WS, SH

PMTINEWS.com, Jakarta - Ada komentar menarik disampaikan Mantan Ketua DPD II Golkar Tana Toraja, Jonathan WS, SH, terkait pendeta berpolitik. Ia sangat menentang keras jika seorang pendeta terlibat dalam politik praktis. "Kalau saya sangat tidak tertarik kalau pendeta berpolitik. Karena dengan begitu dia sudah melacurkan diri kepada dunia. Kenapa saya katakan begitu karena integritas dia selaku pendeta harus dia junjung tinggi," tegas Jonathan yang akrab dipanggil JWS. 


Menurut Advokat yang dikenal kritis ini, dalam politik itu pelayanannya berbeda dengan pelayanan rohani. "Kan dunianya pelayanan beda, pelayanan yang sekuler dengan keimanan itu beda. Kemurnian ini harus dijaga. Ketika kamu menjadi seorang politikus di lembaga legislatif dan sebagainya kamu sudah harus berpihak. Sekarang pertanyaannya, banyak orang berbicara ya ini kan pelayanan juga tapi kan pelayanan ini dunia sekuler, kamu sudah bermain dengan dunia," ketusnya. 



Melalui sambungan telepon genggam, di Jakarta, baru-baru ini, JWS lebih jauh mengatakan, dirinya berharap kedepan, peran dan fungsi pendeta sebagai pelayan firman lebih dimaksimalkan. "Karena mereka telah menyatakan melayani Tuhan dengan sepenuh hati. Saya tidak larang kamu berpolitik tapi kamu merendahkan pentahbisan yang Tuhan sudah berikan. Berarti lebih tinggi kewenangan dunia di dalam dirimu daripada kewenangan Tuhan," bebernya.


JWS sedikit menginterogasi motif di balik keinginan pendeta terlibat dalam politik. "Coba tanya secara jujur sama mereka yang masuk politik itu, omong kosong kalau tidak ada niat materi di dalamnya, penghargaan. Sedang kita ini adalah hamba Tuhan. Anda sudah menyatakan diri sebagai hamba ya jadilah hamba Tuhan yang baik dan setia kepada Tuhan, bukan setia kepada dunia. Omong kosong itu. Coba kita lihat tokoh-tokoh Gereja zaman dulu, mereka punya integritas. Kenapa Gereja bisa berkembang dengan besar karena punya integritas, punya dedikasi tanpa memandang A dan B," pungkasnya. (topan/rus)

×
Berita Terbaru Update