Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Berazas Kekeluargaan, IKAT Jabodetabek Sukses Gelar Syukuran dan Sitammu Mali'

Minggu, 11 Juni 2023 | Juni 11, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-11T20:21:12Z

Marthen Pongre'kun (kiri), Jonathan L Para'pak (tengah), dan Ferry Latanna (kanan). (dok.ist)

PMTINEWS.com, Jakarta l Ikatan Keluarga Toraja (IKAT) Jabodetabek, sukses menggelar Ibadah Syukur dan Sitammu Mali' 2023 yang berlangsung di Bumi Perkemahan (Buperta) Cibubur, Kempi 3, Jl. Pakuan No. 5, Pd. Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Jakarta, Sabtu (10/6). Acara yang dimulai pukul 08.00 pagi hingga 17.00 sore ini berlangsung dalam suasana nuansa adat dan budaya Toraja. 



Sejumlah pihak hadir terutama dari sesepuh dan pemuka masyarakat Toraja serta undangan lainnya. Diantaranya, Prof. Dr. Ir. Jonathan L. Para'pak, M.Eng, Sc., dan Marthen Pongre'kun. Juga tampak Mantan Dubes RI untuk Venezuela dan Cuba Alfred Palembangan, Ny. Tilly Rudolf Kasenda, Komjen Pol Dharma Pongre'kun, Ketua Umum IKATNUS (Ikatan Keluarga Toraja Nusantara), Irjen Pol (P) Drs. Frederik Kala'lembang, Mantan Pangdam XVI Mayjen TNI (P) DR Marga Taufiq, SH, MH, Mantan Deputi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Marsekal Muda TNI (P) Masmun Yan Manggesa, Mantan Oditur Jenderal TNI Marsekal Muda TNI (P) Reki Irene Lumme, Mantan Bupati Tana Toraja Kolonel Inf. (P) Tarsis Kodrat, Bobby Sangka, Ir. Robert Batara, dan Srikandi Anti Korupsi Ny. Yuli Parantean Bura, serta lainnya. 



Hanya saja, diantara undangan tidak tampak tokoh masyarakat Toraja lainnya, seperti Ketua Umum PMTI Mayjen TNI (P) Selvanus Lumbaa, Senator Lily Amelia Salurapa, dan Irjen Pol (P) Drs Mathius Salempang yang saat ini sedang di luar negeri . Turut hadir Pimpinan Umum PMTINEWS, Drs. Rony Rumengan, didampingi Pimred Tommy Tiranda serta Wapimred, Rustan Serawak. Ketiganya hadir atas undangan panitia. 


Saking menariknya, Jonathan L Para'pak, tampak terkesima melihat acara sedang berlangsung. (dok.ist)


Dua sesepuh Toraja, Jonathan L Para'pak dan Marthen Pongre'kun, diberi kesempatan memberi sambutan mereka. Keduanya, dalam sambutannya, pada dasarnya meminta warga masyarakat Toraja yang ada di perantauan agar bersatu dan tidak terpecah bela. "Ini bagus, tanpa sekat-sekat. Cocok, ini kita akrab," ujar Marthen Pongre'kun, mantan Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan yang juga ayah Komjen Dharma Pongre'kun. 


Dari kiri-kanan: Mathius Tangyong, Tommy Tiranda, Ferry Latanna, Rony Rumengan, dan Marthen Pongre'kun. (dok.ist)


Hal senada dilontarkan Jonathan L Para'pak, Pendiri PMTI. Ia mensupport pelaksanaan acara yang bertema 'Satu Dalam Keberagaman' ini. "Saya mohon maaf saya terlambat, karena saya harus melantik seorang Professor di UPH dimana dalam pelantikan dihadiri Menteri dan saya tidak bisa diwakili. Setelah selesai saya datang kesini karena acara ini sangat penting. Saya berterima kasih dengan adanya acara ini. Saya senang. Yamo didaka'na te, umpasi pulung rara buku. Paralluki jo tondokna tau siangkaran, sipakaboro'ki'. Inilah cita-cita kerukunan, meski di negeri orang tontongki sikamali dan saya ingin nikmati acara ini," beber mantan Sekjen Kementerian Parpostel ini sambil 'meoli' dengan penuh semangat. 


Di depan stan Kerukunan Keluarga Nanggala, dari kiri-kanan: Tommy Tiranda, Ferry Latanna, Marthen Pongre'kun, Elsye Dudung Tasso, Rony Rumengan, dan Matius Tangyong. (dok.ist)


Rangkaian acara dibuka dengan defile Lettoan yang memakan waktu lama. Sesudah itu dilanjutkan dengan Ibadah, Tari-tarian, Sambutan, Massinggi', dan Perlombaan Dero yang diikuti 17 Kerukunan Keluarga. "Juga ada pertandingan semifinal domino dan terakhir sorenya dero' massal," sebut Ketua Panitia, Ir. Matius Tangyong, MT. Sementara peserta yang hadir ditaksir 1500 orang lebih dari 29 Kerukunan Keluarga (KK) sebagai pilar IKAT Jabodetabek. 


Irjen Pol (P) Drs. Frederik Kala'lembang bersama Istri, dan David Allorerung sekeluarga. (dok.ist)

Komjen Pol Dharma Pongre'kun (baju batik) dan Bobby Sangka (baju kaos hitam, duduk). (dok.ist)


"Sebenarnya yang namanya keluarga Toraja itu tidak dibatasi wilayah administrasi dua kabupaten, Tana Toraja dan Toraja Utara. Ini ada Mamasa juga yang ikut. Kemudian yang namanya Bastem, kemudian Ranteballa. Itu sebenarnya Luwu tapi etnis Toraja. Ke depan kita berharap mungkin lebih meluas. Yang daerah ke Luwu Utara seperti Rongkong itu, ya sebenarnya mereka etnis Toraja tapi mungkin belum ada kerukunan mereka di Jakarta jadi agak susah kita rangkul," jelas Matius Tangyong. 


Rony Rumengan, Eduard Tanari, Tommy Tiranda, Utama B Prasetyo, Ronting Pongsimbong, Indra Kanoena, Pieter Tasso, AS Ballan, Yusuf Ramma, dan Panca Paruntung. (dok.ist)


Ditanya bagaimana dengan dua organisasi Toraja seperti PMTI dan IKATNUS serta status IKAT Jabodetabek, apakah diundang hadir, Matius menjawab keduanya diundang. "Saya kira cukup tegas dijelaskan Pak Ketum bahwa ini murni didasari kekeluargaan dan tidak berafiliasi. Kita tidak ikut-ikutan berafiliasi kemanapun. Jadi disini tidak ada PMTI dan IKATNUS, semua kerukunan keluarga Toraja. Ini kan anggotanya, pilar-pilarnya adalah kerukunan-kerukunan keluarga, bukan individu," jelas Matius. 


Ny. Yuli Parantean Bura bersama Mayjen TNI (P) DR Marga Taufiq. (dok.ist)

Hendrik Sulo, Kombes Pol Patria Mantong, dan Bobby Sangka. (dok.ist)


Ketua Umum IKAT Jabodetabek, drg. Ferry Latanna, Sp.PM, FISID, juga menyampaikan hal sama. "Ada IKATNUS hadir. PMTI juga kita undang tapi mereka tidak hadir tanpa memberikan alasan. Kita itu azasnya kekeluargaan, jadi tidak bertele-tele. Tahun 1950an didirikan jadi lama. Kami menjaga spirit dan semangat orang-orang tua kita pendiri dulu. Tidak mungkin saya membengkokkan toh. Saya dan Pak Matius tidak ada kepentingan apa-apa, kami bukan politisi. Kami ada pekerjaan. Kami hanya mengatur, memenej dengan baik, kalaupun ada kekurangan hal wajar. Jangan kita 'sigaga' kita korban kekeluargaan," tegas Ferry. 


Pieter Sampetoding, Rony Rumengan, dan Tommy Tiranda. Pieter sangat mensupport kerukunan keluarga Toraja tetap solid dan tidak terkotak-kotak demi kebesaran Sangtorayan. (dok.ist)


Sukses IKAT Jabodetabek menggelar gawenya, mendapat respon positif dari Rony Rumengan yang juga Ketua YAPITO (Yayasan Peduli Tondok Toraya). "Acara yang baru digelar ini patut mendapat apresiasi dan ini bisa jadi model untuk gelaran kegiatan Sangtorayan ke depan. Karena dengan kegiatan semacam ini bisa terbangun kebersamaan dalam berjuang dan bertindak untuk kepentingan Sangtorayan yang lebih luas baik di Toraja maupun di rantau," ucap Rony. (james/rustan)

×
Berita Terbaru Update