PMTINEWS.com, Jakarta l Dalam beberapa momen akhir-akhir ini, isu tentang PIP (Program Indonesia Pintar) berupa beasiswa yang diperuntukkan bagi pelajar dan mahasiswa(i) sebagai program nasional, viral di media sosial dan menjadi konsumsi publik Toraja khususnya Toraja Utara (Torut), yang sebentar lagi menghadapi kontestasi pemilihan bupati.
Viralnya dana PIP ini diduga karena politik pilkada Torut, November mendatang. Hakikat dari PIP sendiri sejatinya mulia karena bermanfaat untuk biaya pendidikan atau beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa. Namun menjadi bias dan tidak tepat sasaran jika pengelolaannya menyimpang dari aturan serta adanya kepentingan politik pihak tertentu. Apalagi di tahun politik dan menjelang pilkada.
Tak heran, postingan YB, pensiunan guru PNS di Torut, mengenai tawaran dana PIP yang kini viral menjadi gorengan politk dan konsumsi publik. Media massa pun menjadikan ini sebagai bahan pemberitaan yang menarik untuk dikembangkan. Penasaran atas postingan dana PIP di medsos ini, sebuah media cyber nasional lalu melakukan konfirmasi by phone ke YB.
Petikan postingan di Medsos mengenai dana PIP |
Dalam proses konfirmasi by record itu, YB mengakui kalau dirinya yang memposting tawaran bantuan siswa (PIP) itu bagi yang masih membutuhkan dengan merapat ke salah satu tim paslon. “Itu kan tim pemenangannya itu ESR, dia punya program itu dari dulu. Sudah lima tahun dia berjalan dan sekarang lanjut lagi karena terpilih lagi. Siapa yang mau mendukung ESR yang dikasih,” ujar YB.
Dia mengaku sebagai Koordinator Kecamatan Rantebua salah satu paslon. YB berpendapat, siapapun punya hak politik memilih, termasuk ASN atau PNS. Berbeda dengan TNI-Polri, dilarang. “Tidak ada itu netralitas, itu hanya instruksi. Boleh ikut tapi dia tidak boleh berorasi. Saya konsisten dan siap menanggung konsekuensi jika ada sanksi,” tegas YB. (red)