 |
| Pengurus Kerukunan Keluarga Tallunglipu. (dok.pmtinews) |
PMTINEWS.com, Jakarta l Pengurus Kerukunan Keluarga Tallunglipu (KKT) Periode 2024-2027 dikukuhkan, sekaligus Syukuran Keluarga Besar Komjen Pol (P) Dharma Pongre’kun dengan Doa Bersama Hadapi Pilkada Jakarta, berlangsung di Tongkonan Toraya Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (20/10)
Acara ini selain dihadiri Marthen Pongrekun, ayah Dharma, juga para sesepuh Kerukunan Keluarga Tallunglipu dan tokoh muda Sangtorayan serta undangan lainnya. Tampak sejumlah tokoh masyarakat Toraja ikut hadir. Diantaranya, Irjen Pol (P) Drs. Mathius Salempang, Lily Amelia Salurapa, DS Dalipang, Deka Paranoan, David Allorerung, Aris D. Palumpun, Samuel Parantean, Aris Tambing, Theo Tangyong Madethen, Marthen Dalipang, Yoseph Garo Rantetoding, Yonathan Pasodung, Ferry Latanna, April Bulo, Sios Parorrongan, Median Tambing dan lainnya.
Begitu pula para rohaniawan atau pendeta dari Gereja Toraja Klasis Pulau Jawa seperti Pdt. (Em.) Marthen Manguling, Pdt. Adrial, Pdt. Sri Herawati Banne, dan Pdt. Inel Eka. Managemen PMTINEWS diwakili Wakil Pimpinan Redaksi, Rustan Serawak, turut hadir sebagai undangan.
Mathius Salempang, mewakili sesepuh Sangtorayan, menyampaikan ungkapan rasa simpati atas kehadiran masyarakat Toraja dalam acara syukuran ini. Ia menyinggung sekilas tentang sosok Dharma Pongrekun yang merupakan juniornya di Kepolisian dulu dan rencananya kini maju di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang akan datang.
 |
| Dharma Pongrekun (batik hitam, tengah berdiri) bersama ibu-ibu. (dok.pmtinews) |
“Saat ini kita bukan pada posisi kampanye dan kebetulan kita lagi diawasi sekarang, ada dari pihak Bawaslu DKI, tetapi saya mau katakan bahwa jangan lihat Pak Dharma pribadi, sesungguhnya dalam diri Pak Dharma ada rencana Tuhan, rencana Tuhan pasti baik dan apapun kita minta pasti dikasih,” ucap mantan Kapolda Sulselbar dan Kaltim ini.
Dharma Pongrekun, tambahnya, tidak memiliki mesin politik seperti parpol. Mesin politiknya adalah rakyat atau masyarakat DKI Jakarta sendiri. “Saya paham, mengetahui Pak Dharma harus pintar-pintar supaya selamat sampai tujuan seberang dengan selamat, saya sungguh-sungguh tidak mencapai WhatsApp grup Sangtorayan, semuanya mendukung Pak Dharma, tetapi jangan puas diri disitu, jadilah mesin politik untuk Pak Dharma, sambil Pengukuhan Pengurus Kerukunan Keluarga Tallunglipu, saya sangat yakin Pak Dharma tidak punya biaya bayar saksi di TPS dan saya pribadi tidak akan pulang sebelum surat suara dihitung nantinya,” ucap MatSalem, panggilan akrab Mathius Salempang saat masih aktif di Mapolda Metro Jaya.
Ketua IKAT Jabodetabek, Ferry Latanna, juga memberi ucapan selamat atas pelaksanaan acara pengukuhan pengurus KKT serta rencana politik Dharma Pongrekun maju pada Pilgub DKI Jakarta mendatang. “Kerukunan-kerukunan IKAT Jabodetabek jumlahnya sekarang sekitar 20an. Dan kami dari pengurus IKAT Jabodetabek mengucapkan selamat kepada pengurus Kerukunan Keluarga Tallunglipu sebagai salah satu pilar IKAT Jabodetabek dan juga selamat kepada Komjen Pol (P) Dharma Pongrekun untuk menghadapi Pilkada Jakarta semoga sukses,” ungkap Ferry Latanna yang juga berprofesi sebagai dokter gigi ini.
Acara ini sebelumnya diawali dengan ibadah bersama dipimpin Pdt. Sri Herawati Banne. Setelah itu, pengarahan dari Sesepuh yang juga Ketua Dewan Pembina, Marthen Pongrekun. Selanjutnya, Sekretaris Pengurus Kerukunan Keluarga Tallunglipu, Gerson Renta, membacakan susunan pengurus baru, dan serah terima dari Ketua Pengurus lama Pieter Sampetoding kepada Ketua Pengurus baru, Bobby Sangka.
 |
| Mathius Salempang (kiri) dan Dharma Pongrekun (kanan). (dok.pmtinews) |
Ketua KKT yang baru, Bobby Sangka, dalam sambutannya, menyinggung tentang profil Dharma Pongrekun yang menurutnya layak jadi pemimpin khususnya untuk DKI Jakarta. “Beliau salah satu penasehat dan kebanggaan orang Toraja, sosok yang saya tahu adalah sosok yang cerdas, sosok yang tegas, sosok yang berani, sosok yang selalu menyampaikan kebenaran tanpa ragu akan konsekuensinya dan tentu sosok yang mempunyai integritas,” jelas Bobby sambil mengajak Dharma Pongrekun naik ke podium.
Dari podium, Dharma menyampaikan beberapa hal jika kelak ia lolos atau terpilih. Ia mengaku miris menyaksikan orang-orang yang tinggal di emperan toko di sekitar Senen, tidak jauh dari Istana Negara. “Perjalanan hidup saya mengikuti skenario, tidak mungkin mencapai sampai disini tanpa campur tangan Tuhan, bagaimana goncangan, cobaan yang saya alami, dicopot dari jabatan saya seorang perwira tinggi bintang tiga diparkir tanpa jabatan, padahal tiga setengah tahun baru pensiun, puji Tuhan saya sehat walafiat oleh karena penyertaan Tuhan,” tutur jenderal bintang tiga ini. (james/rus)
