Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Aspal Proyek Jalan Penanganan Long Segment di Sangkaropi Toraja Utara, Diduga Tak Memenuhi Syarat

Jumat, 06 Desember 2024 | Desember 06, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-12-07T00:14:53Z

Aspal dipegang seperti ini, harusnya tangan hangus tapi faktanya tidak. (dok.ist) 

PMTINEWS.com, Toraja Utara l Suhunya diduga rendah saat tiba di lokasi proyek di Sangkaropi, Sa’dan, Toraja Utara, aspal proyek jalan Penanganan Long Segment (Rekonstruksi/Rehabilitasi, Pemeliharaan Rutin, Pemeliharaan Berkala) Ruas Rantepao-Sa’dan-Bts. Kabupaten Luwu tahun anggaran 2024, disinyalir tidak memenuhi syarat. 


Indikasi ini terungkap saat awak media terjun langsung memantau kondisi aspal di tempat langsiran (aspal) di Morante, Sa’dan Malimbong, Kecamatan Sa’dan, Kamis, 5 Desember 2024, pukul 05.00. Jurnalis media ini, Matius Mandarit, memegang sampel aspal itu kemudian mendokumentasikan melalui rekaman video. 


Data lapangan ini lalu dikonfirmasi ke sejumlah pihak terkait, mulai dari konsultan pengawas, Muh Saleh Hafid, dari Indo Pratama, PPK Irawan Dermayasamin dari Dinas BMBK (Bina Marga dan Bina Konstruksi) Sulsel, hingga Kadis BMBK Sulsel, Hj Ir Astina Abbas, M.Si. Irawan, saat dihubungi via WA, Jumat (6/12), mengatakan, akan meneruskan informasinya ke konsultan pengawas. 


“Iye tq infonya pak.. sy teruskan ke konsultan pengawas,” demikian bunyi pesan WA Irawan. Saleh, saat dikonfirmasi mengenai aspal tersebut mengatakan, pihaknya telah mengambil temperatur aspal itu sesaat setelah tiba. “Baik, karena sempat kita ambil temperatur nya tdi mlm, masuk ji,” ujar Saleh dalam pesan WA, Kamis (5/12) siang. 


Sehari kemudian, Jumat (6/12) siang, Saleh menambahkan, masih lewat pesan WA, pihaknya telah mengambil sampel aspal di lapangan untuk dibawa ke laboratorium. “Sy sdh ambil core nya di lapangan tdi untuk bawa di lab, krena temperatur yg saya ambil pakai termometer memenuhi, jadi sy tunggu hasil lab.,” tuturnya. 


Terkait aspal didatangkan dari mana, Saleh menyebut, dari AMP di Alitta, Kabupaten Pinrang. “Aspal semua dari alitta,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinas BMBK Sulsel, Hj Ir Astina Abbas, M.Si, ketika dimintai tanggapannya dan langkah yang akan diambil dengan melihat kondisi pekerjaan tersebut khususnya soal aspal, tidak menjawab. 


Ir. Silas Kende, MT


Mencermati hal ini, Senior Technical Advisor Toraja Transparansi, Ir. Silas Kende MT, mengatakan, melihat kondisi aspal bisa dipegang dengan tangan seperti ditunjukkan dalam video itu, suhu aspal itu jelas tidak memenuhi syarat. “Jelas suhu tdk masuk, ketentuanx suhux minimal 130 C°, klw dipegang pasti tangan hangus,” tegas mantan Kadis PUPR Sorong Selatan Papua ini, lewat pesan WA Sabtu (7/12) pagi ini. 


Diketahui, suhu aspal yang tidak memenuhi syarat dapat mengakibatkan aspal cepat rusak. Hal ini disebabkan karena ikatan antar agregat dengan aspal tidak maksimal. Suhu yang ideal untuk memasang aspal berkisar antara 10°C (50°F) dan 30°C (86°F). Suhu aspal yang normal saat dituangkan di asphalt finisher adalah 130-150°C. 


Suhu aspal yang tidak sesuai dengan spesifikasi saat penghamparan dapat menyebabkan aspal mendingin terlalu cepat sehingga tidak dapat dipadatkan dengan benar. Suhu aspal yang disarankan untuk berbagai proses pelaksanaan, antara lain, pemasokan ke alat penghampar 130–150°C, pemadatan awal 125–145°C, pemadatan antara 100–125°C, dan pemadatan akhir >95°C. (maman) 


×
Berita Terbaru Update