![]() |
PMTINEWS.com, Toraja Utara l Setelah dilantik Presiden RI Prabowo Subianto, kemudian menjalani prosesi serah terima jabatan Senin, 3 Maret 2025, di Ruang Sidang Paripurna DPRD Toraja Utara, Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara Periode 2025-2030 Frederik Victor Palimbong-Andrew Branch Silambi, diperhadapkan dengan sejumlah masalah menantang yang menjadi pekerjaan rumah mereka.
Masalah klasik yang dinilai kompleks adalah keberadaan Pasar Pagi Rantepao yang sampai hari ini masih saja terlihat semrawut. Wartawan media ini, James ‘Jackob’ Ayat Tiranda memantau langsung kondisi pasar yang berada di jantung kota Rantepao ini pagi hari, dari pukul 05.00- 06.00 WITA, Selasa, 4 Maret 2023. Beberapa dari para pedagang kaki lima (PKL) tampak berjualan di bahu jalan, bahkan masuk di badan jalan Jl. U. Abd Gani, Kelurahan Malango’.
Juga kendaraan roda dua dan empat diparkir di badan jalan serta adanya tumpukan sampah yang belum sempat diangkut. Kondisi ini membuat arus lalu lintas warga dan kendaraan yang lewat sering mengalami kemacetan. Seorang warga yang sedang membeli saat ditemui, menuturkan, banyak dari pedagang yang menjual dagangan mereka tidak lagi menghiraukan aturan penataan pasar sesungguhnya.
Warga yang enggan disebut namanya ini mengeluhkan sikap para pedagang yang lebih mementingkan ego mereka ketimbang memikirkan ketertiban umum di pasar. "Setiap pagi kondisinya begini. Jalan jadi sempit karena pedagang dan parkiran yang tidak teratur. Harusnya ada tindakan dari pihak berwenang. Jangan malah membiarkan kondisi ini berlangsung," ujarnya. Warga berharap Pemda Toraja Utara lewat instansi terkait segera mengambil langkah dan tindakan penertiban.
Menertibkan PKL dan parkiran serta sampah agar kondisi pasar tetap nyaman bagi pedagang maupun pembeli. “Saya pikir soal pasar pagi ini harus menjadi salah satu item program 100 hari pemerintahan Dedy-Andrew, karena jujur dari dulu bahkan sebelum Toraja Utara ada masalah pasar pagi ini tidak pernah tuntas sampai hari ini. Makanya penuntasan masalah ini harus menjadi penekanan dan corak pemerintahan baru kedepan,” ujar Matius Mandarit, seorang pemerhati social urban atau masyarakat perkotaan di Rantepao.
Untuk memecahkan masalah Pasar Pagi ini, kata jurnalis PMTINEWS yang dikenal kritis ini, harus melibatkan berbagai stakeholder atau pemangku kepentingan terutama perangkat pemerintahan yang ada. “Melibatkan OPD atau instansi terkait dan teknis dengan membentuk tim terpadu penanganan pasar pagi. Mulai dari Lurah Malango', Kepala Kantor Pasar, Satpol PP, Dinas Kebersihan, Bappeda terkait perencanaan dan Dinas PUPR terkait teknis infrastruktur,” jelas Matius. (james)